Sabtu, 26 November 2011

Sekilas Info

Direktur Promosi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) : Hingga tahun 2015, dunia membutuhkan 4.035.484 orang perawat Indonesia dari pelbagai kualifikasi untuk berbagai kebutuhan. Dari total permintaan 4 juta lebih perawat itu, berasal dari Kawasan Asia Pasifik 225.484 orang, Australia dan New Zealand 210.000 orang, Amerika dan Kanada 1.600.000 orang, Timur Tengah 400.000 orang, Eropa 600.000 orang, dan ASPASAF (Asia Pasifik dan Afrika) 1.000.000 orang.


Hapaosan Saragih, Direktur Kerjasama Luar Negeri Kawasan Asia Pasifik dan Amerika, Badan Nasioanal Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyatakan bahwa bagi perawat yang berminat bekerja ke luar negeri tidak akan mengeluarkan biaya banyak karena materi testnya tidak rumit dan cenderung sederhana. Sebagai contoh, ia menjelaskan proses yang harus dilalui jika ingin menjadi perawat di Jepang Biaya yang diperlukan Rp 1.100.000 untuk paspor dan pelatihan di sana. Tesnya hanya wawancara yang dilakukan oleh perwakilan Jepang di Indonesia. Soal bahasa, para perawat belajar di Indonesia selama 2-4 bulan di Jepang. Wawancaranya juga memakai bahasa Indonesia dan ada transleter nya.

Terkait dengan gaji yang diterima perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri, (Mantan) Ketua Umum Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI), Prof Achir Yani S Hamid, MN, menyampaikan, di Kuwait perawat Indonesia yang berjumlah 700-an gajinya berkisar Rp 20-22 juta, dengan biaya hidup sehari-hari masih ditanggung perusahaan. Di Jepang, gaji perawat Indonesia berkisar Rp 11-17 perbulan. Untuk fasilitasnya beragam, ada yang ditanggung penuh oleh rumah sakit, ada yang sebagian saja. Sementara di Belanda, gaji perawat Indonesia berkisar 20-30 juta dan Amerika Serikat 40-60 juta dengan biaya hidup ditanggung sendiri oleh perawat....

...HANYA BURUNG YANG TERBANG JAUH YANG MENDAPAT MAKANAN MELIMPAH....

(Disunting dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar